Selamat Ulang Tahun, Pinkerton
Yap, hari ini adalah ulang tahun ke-10 dari Pinkerton, album kedua Weezer, yang dirilis pada 24 September 1996. Salah satu album paling monumental dalam sejarah. Yah.. setidaknya sejarah hidup gue lah. 10 tahun yang lalu, siapa yang menyangka bahwa lanjutan dari The Blue Album yang manis dan gembira itu adalah sebuah album gelap penuh distorsi kasar, dengan tema patah hati dan obsesi terhadap cewek Asia. Empat cowok yang 2 tahun sebelumnya tampak tersenyum di cover album mereka, sekarang tampil di balik bayangan-bayangan kelam dengan kepala tertunduk. Dan apa pula maksud peta tersembunyi di balik tray CD itu? Siapa cewek yang tampil samar di sampul belakangnya? Semua seperti menambah enigma album ini. Dan musiknya sendiri? Ngagetin pada awalnya, kasar dan brutal, tapi setelah beberapa kali didenger, ada perasaan rapuh di balik semua kocokan gitar itu, yang semakin lama bikin semakin kita semakin bisa ngerti apa yang diteriakkan oleh Rivers.
Sampai sekarang, Pinkerton memiliki status unik sebagai album yang pada awalnya dibuat dengan seluruh tumpahan emosi penulisnya, kemudian mendapat sambutan dingin ketika dirilis, tetapi lama-kelamaan tumbuh menjadi album yang dicintai oleh semua orang yang pelan-pelan bisa terhubung dengan emosi Rivers saat menulis album ini. Namun dengan anehnya sang penulis sendiri, yang sudah keburu terpuruk dengan kegagalan komersil album ini, menyatakan ia sama sekali nggak bangga, dan berulang kali merujuk album ini sebagai sebuah kegagalan.
Bagaimanapun juga, penggemar berkata lain. Nggak sedikit yang bilang ini adalah karya puncak Weezer, dan banyak juga yang berhenti menyukai mereka sampai di album ini aja. Saking pribadinya album ini, sampai para anggota Weezer sendiri selain Rivers juga ngerasa ngeganjel pas ngebuatnya, yang akhirnya berujung ke keluarnya Matt Sharp. Yang berlanjut ke vakumnya Weezer selama 5 tahun setelah itu.
Yang pasti, belum pernah ada satu suara mengenai lagu mana yang terbaik dari 10 lagu yang ada di situ. Semua orang dijamin memiliki preferensi berbeda. Gue sendiri pertama kali suka "Why Bother" karena singkat dan nge-rock, tapi di kemudian hari beralih ke "The Good Life". Dan gue masih menganggap solo gitar di "Falling For You" adalah jenius. Ajaibnya, semua lagu itu masih terdengar segar sampai sekarang.
Coba lo dengerin: Pinkerton. Cari di balik tumpukan CD lo, atau scroll iPod lo sampai ketemu, atau pergi ke toko CD sekarang. Album terbaik sepanjang masa versi gue.
<< Home