Thursday, March 22, 2007

Jesse Malin

Buat penggemar Ryan Adams, untuk mengisi waktu menunggu Easy Tiger keluar 5 Juni nanti, coba lo dengerin album terbaru Jesse Malin, Glitter in the Gutter. Sebenernya gue ngga suka ngebanding-bandingin satu penyanyi dengan yang lain, tapi berhubung artikel yang gue baca di mana-mana emang menghubungkan Jesse dengan Ryan, ya berarti emang nggak salah-salah amat kali ya. Mereka pernah terlibat dalam proyek band hardcore punk The Finger di tahun 2003 dulu.

Jesse (ternyata) termasuk artis lama yang berada di bawah radar (gue aja baru tau kemaren). Mulai ngeband dari umur 12 taun (!) dengan band hardcorenya, kemudian terlibat di berbagai proyek dengan berbagai nama (baca sendiri). Hingga akhirnya taun ini album solo ketiganya keluar, dengan produser Rob Cavallo (produsernya Green Day), dengan daftar kolaborator yang cukup impresif, antara lain Ryan Adams, Josh Homme dari Queens of the Stone Age, Chris Shifflett dari Foo Fighters, Jakob Dylan dari The Wallflowers, dan.. apa-apaan ini.. Bruce Springsteen!

Lagi-lagi susah untuk ngga ngebayangin Rock n Roll-nya Ryan Adams pas lagi ngedengerin Glitter in the Gutter. 2 lagu pertama di situ gue bilang keren banget, silakan coba:

Jesse Malin - "Don't Let Them Take You Down (It's A Beautiful Day!)"
Jesse Malin - "The Modern World"

Satu lagi artis "baru" yang bisa jadi masuk daftar favorit gue. Coba nanti gue cari materi-materi lama dia, dan kalo emang bagus gue posting lagi deh.

Labels: ,

Thursday, March 15, 2007

Closer to the monkeys

Masih dalam rangka hujan rilisan baru, dua ini single pertama dari dua band Inggris (well, yang satu Skotlandia) yang bisa dibilang udah beda generasi:

Arctic Monkeys - "Brianstorm"
Muda, sukses, populer, dan sangat produktif. Dasar monyet. Single terbaru Arctic Monkeys, keluar cuma setahun lebih 2 bulan setelah debut album mereka, dan di antaranya mereka udah ngeluarin 1 EP plus 1 single dengan materi non-album. Hmm sepertinya kisah seperti ini pernah kita denger 10 tahun yang lalu.

"Brianstorm" secara mengagetkan dibuka dengan intro mirip "Knights of Cydonia"-nya Muse, megah, bombastis, tapi nggak fiktif kayak Muse (ha!). Langkah berani dari mereka yang nggak asal main aman aja.

Favorite Worst Nightmare
keluar 23 April.

Video:




Travis - "Closer"
Yang ini malah sebaliknya, cenderung main aman. Atau faktor usia? "Closer" bisa dibilang ngga menampilkan apa-apa yang baru dari Travis. Tapi jujur aja gue ga butuh apa-apa yang baru dari mereka juga sih, gue rasa mereka udah ga perlu buktiin apa-apa lagi.


The Boy With No Name keluar 7 Mei.


Video:

Labels: ,

Monday, March 12, 2007

Soundshine '07

Akhirnya, konser pertama yang gue tonton di tahun ini: Soundshine '07, menampilkan Homogenic, Sore, Club 8, dan Sondre Lerche and The Faces Down. Mari kita bahas dulu lebih awal: Homogenic bermain lumayan dan sadar bahwa orang-orang tidak datang untuk nonton mereka. Sore mendapat sambutan lebih ramai walaupun frekuensi manggung mereka udah lumayan bikin jenuh dan belum ada materi baru sejak debut album mereka (mereka bawain 1 lagu baru doang).

Club 8.. yah gue ngaku bahwa gue ngga suka mereka. Menurut gue sih musiknya terlalu datar dan kayaknya ada satu batalyon band asal Swedia yang lebih bagus dari mereka saat ini. Yang membawa kita kepada...

Sondre Lerche and The Faces Down


Ya ya, fotonya jelek. Kemaren gue emang ngga niat motret-motret, jadi foto di atas sekadarnya aja. Sesuai judulnya, Sondre Lerche tampil bersama bandnya, The Faces Down. Berhubung gaya musiknya di album terbarunya Phantom Punch jadi lebih ngerock dan kenceng, gue bertanya-tanya di panggung dia bakal kayak gimana.

Dan dia ngerock! The Faces Down yang ngga membawa pemain keyboard membuat lagu-lagunya berasa lebih kasar dan mentah, ngga mengkilap kayak di album. Belum lagi tingkah Sondre dan Kato yang kerap menyelipkan duel gitar di tiap akhir lagu, yang lebih menitikberatkan ke semangat dibanding skill.

Gilanya lagi, dia menyiapkan 23 lagu selama satu setengah jam lebih. Karena udah jauh-jauh dari Norwegia katanya, sayang kalo cuma main sebentar. Jadilah sebagian besar repertoar diambil dari Phantom Punch, dicampur dengan 3 album sebelumnya. Tebakan (atau harapan?) gue bahwa "Airport Taxi Reception" bakal jadi lagu pembuka ternyata bener. Tapi "Say It All" favorit gue malah dimainkan abis itu, bukan disimpen buat nanti-nanti. Setelah menggeber 18 lagu, show "ditutup" dengan lagu "Phantom Punch".. dan encore menampilkan 4 lagu lagi dengan pamungkas tentu aja "Two-Way Monologue" yang jauh lebih cepet dan berantakan dibanding di album.

Keseluruhannya, ini konser yang seru. Sondre kayaknya lumayan kaget karena sambutan yang cukup meriah, jadi naikin mood dia selama main. Gak ada yang lebih enak dari nonton konser di mana si penampil manggung dengan lepas dan gembira. Tanpa ada beban "gue harus main bagus dan rapih kayak di album", tapi ngga jadi berantakan ngga karuan.

Berhubung gue ngga (belum?) dapet rekaman konser kemarin, MP3nya gue kasih "Say It All" versi album aja. Single kedua dari album Phantom Punch:

Sondre Lerche and The Faces Down - "Say It All"

[update] Seseorang yang beruntung dapet setlist yang ditandatangani:

Labels:

Thursday, March 08, 2007

Fountains. Of. Wayne.

OH FAWK-YEAH. Beberapa hari yang lalu gue dapet *ahem* advance copy *ahem* dari album terbaru Fountains of Wayne, Traffic and Weather. Pas denger pertama kali gue agak kecewa karena ngga cepet dicerna kayak Welcome Interstate Managers di tahun 2003 dulu. Tapi gue terusin denger besokannya sambil pergi dan pulang kantor. Kesimpulan setelah 3 hari dengerin, Fountains of Wayne bakal tetep jadi salah satu band favorit gue.

Secara keseluruhan, nuansa yang berasa di album ini adalah '80-an, yang kedengeran banget di lagu "Strapped for Cash". Selain power-pop cerdas khas FoW yang masih bersinar terang, ada juga lagu country-ish "Fire in the Canyon" dan balada khas FoW "I-95"

Tapi tentu aja buat gue highlightnya adalah makin berkembangnya "Dunia FoW" dengan bertambahnya karakter-karakter fiktif ciptaan Adam Schlesinger dan Chris Collingwood di lirik-lirik lagu mereka. Liat aja contohnya dari single pertama mereka "Someone to Love" (yang saat ini lagi jadi favorit gue, setelah impresi pertama gue kemaren biasa aja):

Fountains of Wayne
Someone to Love [mp3]

Seth Shapiro got his law degree
He moved to Brooklyn from Schenectady, '93
Got some clients in the food industry
He says it’s not the money, it’s the recipes

He calls his mom, says he’s doing fine
She’s got somebody on the other line
Puts Coldplay on, pours a glass of wine
Curls up with a book about organized crime

When it’s late, and it’s hot
And a date with the Late Show’s all that you’ve got
Don’t give out, don’t give up
One of these nights you might find someone to love

Beth McKenzie got the job of her dreams
Retouching photos for a magazine aimed at teens
It’s Thursday night she should be out on the scene
But she’s sitting at home watching "The King of Queens"

There’s something wrong that she can’t describe
She takes the contacts out of her eyes
Sets the alarm for 6:45
So she can get a little exercise

When it’s late, and it’s hot
And an hour in the shower is the best that you've got
Don’t give out, don’t give up
One of these nights you might find someone to love

And you’re not the only one who’s lonely

Seth Shapiro is trying in vain
To hail a taxi in the morning in the pouring rain
Beth McKenzie sees one just up ahead
She cuts in front of him and leaves him for dead

Entah gimana caranya Adam bisa bikin lirik simpel tapi cerdas, dan yang penting, sangat mewakili kehidupan nyata para pekerja urban. Adam bilang "Someone to Love" agak sedikit mirip "Eleanor Rigby"-nya The Beatles dalam hal lagunya menceritakan tentang 2 orang berbeda tetapi dalam situasi sama, mereka cuma dua orang biasa yang mungkin ngga punya kontribusi apa-apa ke dunia. Sama kayak kita juga kan kalo dipikir-pikir. Dan kalo menilik kedua lagu tersebut sama-sama punya karakter bernama McKenzie, kayaknya Adam mengambil inspirasi sedikit terlalu banyak, heheh.

Selain Seth Shapiro dan Beth McKenzie, di album ini juga ada Michael dan Heather yang mencari bagasi mereka yang hilang, dan Yolanda Hayes yang bekerja di DMV. Ini menambah panjang daftar karakter fiktif mereka setelah di antaranya ada Barbara H., Joe Rey, Janice yang bikin pesta, Denise, Julie, dan tentu saja yang paling ngetop, nyokapnya Stacy.

Kayaknya gue udah cukup capek merekomendasikan Fountains of Wayne ke orang-orang yang gue kenal dan mungkin suka lagu mereka, semua tanpa hasil. Kali ini cukup gue nikmati sendiri deh. Traffic and Weather mungkin ngga akan jadi album of the year di mana pun, tapi gue tau kayaknya gue bisa masang CD ini kapan aja dan terbang ke dunia imajiner FoW.

Bonus MP3: lagu ini kayaknya yang paling disukai orang-orang di Message Board FoW
Fountains of Wayne - "New Routine"

Labels:

Monday, March 05, 2007

buat temen

Halo buat temen gue mengidolakan Matt Hales alias Aqualung.. ini single barunya "Pressure Suit" dari album barunya Memory Man yang akan keluar minggu depan. Enjoy and thanks for the great trip last weekend :D

Aqualung - "Pressure Suit"