Friday, August 25, 2006

The Format


Kadang kala dengerin radio lokal Jakarta ada gunanya juga. The Format adalah contoh salah satu band yang jarang-jarang gue tau dari radio dan kemudian jadi salah satu favorit gue.

Nate Ruess dan Sam Means berasal dari Phoenix, Arizona. Single pertama mereka yang berjudul, um, "The First Single", berhasil menyita perhatian gue waktu diputer di Prambors kira-kira 2 tahun yang lalu. Tentu aja cd lokalnya ngga pernah dirilis, dan tentu aja orang lain kayaknya ngga ada yg merhatiin band ini. Gue mesen CDnya di Aksara, tapi setelah berminggu-minggu ngga ada kabar. Akhirnya gue suatu hari ke sana dan nemuin CD itu teronggok di rak mereka. Ya udah karena gue yakin kayaknya itu pesenan gue, gue ambil aja.

Dan sekarang mereka kembali! Album kedua mereka "Dog Problems" dirilis bulan Juli ini, setelah beberapa bulan yang lalu sempet bocor dan membuat mereka merilis versi digitalnya lebih awal. Beberapa materinya udah dibocorin sama mereka sendiri, versi akustik dari 4 lagu bisa didownload di The Living Room, basis sentral fans online mereka. Dari materi itu gue berharap banyak, dan versi albumnya begitu gue denger malah melebihi ekspektasi gue sendiri.

"The Compromise" sebagai singel pertama emang ngga secatchy-gila "The First Single", tapi berisikan tumpahan unek-unek mereka terhadap label besar yang pernah menendang mereka. Highlight album ini ada di lagu yang berjudul sama, "Dog Problems". Pop pintar a la Beach Boys yang kaya instrumen, melodi lincah, dan ditimpali selipan teriakan riuh di sana sini. Keren.

Band favorit gue saat ini, memainkan musik yang gue harap menjadi standar musik pop di masa depan. Coba lo dengerin..
The Format - "Dog Problems"
The Format - "The Compromise" (masuk ke MySpace mereka dan download dari sana)

Dan jangan lewatkan videonya. Stop motion animation! Origami!

Tuesday, August 01, 2006

The Pipettes


Siapakah The Pipettes? Kalo menurut lirik lagu mereka "We Are The Pipettes", mereka bilang "we are The Pipettes, and we have no regrets/if you haven't noticed yet, we're the prettiest girls you've ever met". Hmm.

3 cewek dengan setelan seragam polkadot, menyanyikan lagu-lagu pop retro dengan dansa koreografik. Sekilas mungkin tampak cuma sekedar gimmick doang, tapi coba lo dengerin "Pull Shapes" atau "Your Kisses Are Wasted On Me", menarik juga bahkan buat kuping yang udah terbiasa denger indie pop.

Tapi siapakah The Pipettes? Konon seorang promotor/musisi bernama Monster Bobby merekrut 3 orang cewek bernama Gwenno, Rose, dan Becki untuk membentuk grup pop ala 60-an, dibantu 3 cowok Jon, Seb, dan Joe yang disebut The Cassettes. Kemasan grup seperti ini biasanya cuma menitikberatkan kepada penampilan, dengan musik pop permen karet: sudah manis dilepeh. Tapi kalo menyimak debut album mereka, mitos itu bisa dibilang udah patah.

Jadi, produk hasil manufaktur atau karya pop yang menarik? Coba lo dengerin..
The Pipettes - Pull Shapes
The Pipettes - Judy